Pilwali Surabaya 2010; PKB Masih Kebingungan

Musyafak RoufTidak seperti partai lainnya yang sudah melakukan pentahapan persiapan pemilu Walikota (Pilwali) Surabaya 2010, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih mau membahas tahapannya.


PKB tidak mempunyai kendaraan sendiri, mengingat dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2009, perolehan PKB di DPRD Surabaya tidak cukup 15% dari total kursi. “Mau tidak mau, PKB harus berkolaborasi dengan partai lainnya untuk bisa mengusung calon walikota ke Pilwali Surabaya di 2010 mendatang. Tapi kita masih mau membahas pentahapannya dan belum me-launching,”tukas MUSYAFAK Ketua DPC PKB Surabaya yang dikutip Pemilu Surabaya [dot] Com dari Suarasurabaya.net.

Begitu pula tentang petunjuk pelaksanaan (juklak) maupun petunjuk teknis (juknis), kata MUSYAFAK, Jumat (16/10), belum diterbikan DPP PKB. Juklak biasanya mengatur soal Mantap (Mahkamah Penetapan), pembentukan Tim 9 serta konvensi. Selama juklak dan juknis belum diterbitkan DPP PKB, MUSYAFAK mengatakan, tidak berani mendahului pusat. Ini belajar pengalaman dalam Pilgub Jawa Timur dimana ACHMADI diusung PKB untuk menjadi kandidat Gubernur Jawa Timur.

“Imbasnya, Pak ACHMADI hanya menjadi ‘korban’ saja. Kita tidak mau mengulang kejadian itu. Meski demikian, kita sudah menyiapkan Tim 5 yang diketuai ALI YAKUB untuk menyusun aturan main, jadual dan cara pendaftaran.”kata MUSYAFAK.

Tim 5, kata MUSYAFAK, nantinya juga akan mempersiapkan pentahapannya serta memutuskan menggunakan AD/ART yang lama atau yang baru. Kalau tetap menggunakan Mantap, MUSYAFAK meminta DPW PKB Jawa Timur hendaknya tidak ikut campur.

Sedangkan soal koalisi dengan partai lain, MUSYAFAK menyebut, akan menunggu keputusan dari Pusat. Artinya, apakah menggunakan koalisi permanen seperti yang dilakukan antara DPP PKB dengan DPP Demokrat atau tidak. “Pasalnya, di Surabaya ada ‘koalisi pengkhianatan’ sedangkan di pusat seperti sekarang. Jadi kita akan minta ketegasan DPP PKB mengenai koalisi ini,”pungkas MUSYAFAK.